Baca Juga
Anda sudah salah, anda melanggar aturan. Mengapa anda sebagian marah. Pangkat anda apa? Saya berpangkat Kompol, tuturnya sembari memegang pangkat di pundaknya.
Cekcok antara polisi yang sedang melakukan razia dengan pemakai jalan yang terkena razia memang sering berlangsung. Yang menarik yaitu dikala pengguna jalan yang terkena razia adalah seorang anggota TNI.Adu mulut serta adu pangkat sudah pasti berlangsung, seorang anggota TNI yang mengenakan celana loreng, dan kaos putih berusaha melewati satu anggota polisi yang memberhetikannya.
Tetapi, satu anggota polisi lalu lintas yang berbadan besar berhasil menghadang laju kendaraan sekaligus mencabut kunci sepeda motor Honda CBR tanpa nomor polisi yang dikendarai anggota TNI itu.
Tidak terima dengan sikap anggota polisi, anggota TNI yang mengaku berpangkat Kopral Satu (Koptu) itu langsung sebagian marah pada personel polisi yang memberhentikannya. Sehingga sempat terjadi pertengkaran mulut.
Mengetahui hal tersebut, Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Hasan yang berada di tempat langsung menjumpai anggota TNI tersebut . M Hasan sempat menyampaikan beberapa kalimat yang menyebutkan kalau anggota TNI sudah melanggar tata tertib jalan raya. Adu mulut juga berlangsung, M Hasan juga menyapa serta bertanya pangkat anggota TNI itu.
“Kamu sudah salah, kamu tidak mematuhi aturan. Mengapa kamu
sebagian marah. Pangkat kamu apa? Saya berpangkat Kompol, ” ujarnya sembari memegang pangkat di pundaknya.
Tidak lama anggota TNI
itu langsung menyampaikan kalau dia berpangkat Kopral Satu. Namun, dia memohon maaf kepada anggota yang sedang menjalankan tugas.“Pangkat Kopral Satu, ia pak maaf, saya mungkin memang salah, ” katanya sambil meninggal Kompol M Hasan, tanpa ada tindakan penilangan.Sayangnya perang mulut sekaligus perang pangkat itu tidak diakhiri dengan pemberian sanksi hukuman atau tilang kepada anggota TNI yang melakukan kesalahan.Saat ditanya mengapa anggota TNI yang melanggar lalu lintas tadi tidak dikenakan tilang, Kasat Lalu Polresta Medan Kompol M Hasan mengatakan kalau dirinya sudah memberi teguran pada anggota TNI berpangkat kopral satu yang melanggar lalu lintas di Jalan Djuanda saat pihak kepolisian lakukan Operasi itu.
“Tadi saya memberikan teguran pada anggota TNI itu serta dia sudah minta maaf pada petugas yang lakukan operasi patuh. Kita ketahui penindakan tidak mesti menilang, bisa berupa teguran, ” kata Hasan
Menurutnya, tak semuanya pelanggaran lalu lintas mesti di beri bukti seseorang telah melanggar lalu lintas. Hingga banyak masyarakat yang tidak mematuhi lalu lintas ringan hanya ditegur oleh personel yang bertugas di lapangan.
“Saya bukan tidak berani lakukan penilangan pada anggota TNI. Ke depan kalau ada anggota yang melakukan pelanggaran, wajib kita tindak berupa penilangan. Tetapi tidak semua pelanggaran harus ditilang, ” katanya.
Padahal seandainya ingin membandingkan, bila yang melalui tanpa gunakan helm itu rakyat biasa sudah pasti akan dikenakan tilang.
Bila saya yang lewat tanpa helm… ” Saya seorang blogger pak jangan ditilang! (Sampluk tongkat)
Cekcok antara polisi yang sedang melakukan razia dengan pemakai jalan yang terkena razia memang sering berlangsung. Yang menarik yaitu dikala pengguna jalan yang terkena razia adalah seorang anggota TNI.Adu mulut serta adu pangkat sudah pasti berlangsung, seorang anggota TNI yang mengenakan celana loreng, dan kaos putih berusaha melewati satu anggota polisi yang memberhetikannya.
Tetapi, satu anggota polisi lalu lintas yang berbadan besar berhasil menghadang laju kendaraan sekaligus mencabut kunci sepeda motor Honda CBR tanpa nomor polisi yang dikendarai anggota TNI itu.
Tidak terima dengan sikap anggota polisi, anggota TNI yang mengaku berpangkat Kopral Satu (Koptu) itu langsung sebagian marah pada personel polisi yang memberhentikannya. Sehingga sempat terjadi pertengkaran mulut.
Mengetahui hal tersebut, Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Hasan yang berada di tempat langsung menjumpai anggota TNI tersebut . M Hasan sempat menyampaikan beberapa kalimat yang menyebutkan kalau anggota TNI sudah melanggar tata tertib jalan raya. Adu mulut juga berlangsung, M Hasan juga menyapa serta bertanya pangkat anggota TNI itu.
“Kamu sudah salah, kamu tidak mematuhi aturan. Mengapa kamu
sebagian marah. Pangkat kamu apa? Saya berpangkat Kompol, ” ujarnya sembari memegang pangkat di pundaknya.
Tidak lama anggota TNI
itu langsung menyampaikan kalau dia berpangkat Kopral Satu. Namun, dia memohon maaf kepada anggota yang sedang menjalankan tugas.“Pangkat Kopral Satu, ia pak maaf, saya mungkin memang salah, ” katanya sambil meninggal Kompol M Hasan, tanpa ada tindakan penilangan.Sayangnya perang mulut sekaligus perang pangkat itu tidak diakhiri dengan pemberian sanksi hukuman atau tilang kepada anggota TNI yang melakukan kesalahan.Saat ditanya mengapa anggota TNI yang melanggar lalu lintas tadi tidak dikenakan tilang, Kasat Lalu Polresta Medan Kompol M Hasan mengatakan kalau dirinya sudah memberi teguran pada anggota TNI berpangkat kopral satu yang melanggar lalu lintas di Jalan Djuanda saat pihak kepolisian lakukan Operasi itu.
“Tadi saya memberikan teguran pada anggota TNI itu serta dia sudah minta maaf pada petugas yang lakukan operasi patuh. Kita ketahui penindakan tidak mesti menilang, bisa berupa teguran, ” kata Hasan
Menurutnya, tak semuanya pelanggaran lalu lintas mesti di beri bukti seseorang telah melanggar lalu lintas. Hingga banyak masyarakat yang tidak mematuhi lalu lintas ringan hanya ditegur oleh personel yang bertugas di lapangan.
“Saya bukan tidak berani lakukan penilangan pada anggota TNI. Ke depan kalau ada anggota yang melakukan pelanggaran, wajib kita tindak berupa penilangan. Tetapi tidak semua pelanggaran harus ditilang, ” katanya.
Padahal seandainya ingin membandingkan, bila yang melalui tanpa gunakan helm itu rakyat biasa sudah pasti akan dikenakan tilang.
Bila saya yang lewat tanpa helm… ” Saya seorang blogger pak jangan ditilang! (Sampluk tongkat)
Anggota TNI Yang Berani Melawan Polisi Yang Menilangnya, Mau Tahu Alasannya Kenapa? Baca Disini…!!!
4/
5
Oleh
Anonim