Baca Juga
Ada beberapa perkara yang mungkin dianggap remeh oleh kaum muslimin di indonesia ini ketika berpuasa di bulan ramadhan. walaupun beberapa perkara ini tidak membatalkan puasanya namun bisa mengurangi pahala puasanya. beberapa perkara tersebut diantaranya :
1. Perkataaan jelek atau kotor yaitu setiap perkataan jelek yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. seperti mencela, mengghibah(menggunjing), memprovokasi, berdusta, ucapan jorok, ucapan-ucapan yang mengandung kesyirikan, kekufuran, bicara agama tanpa ilmu dll.
perkataan-perkataan seperti ini sudah dianggap suatu yang biasa bila kita melihat fenomena-fenomena yang ada di lingkungan kita baik di dalam pergaulan di sekitar rumah maupun yang tersaji dalam media cetak maupun elektronik seperti TV, Radio, majalah dan surat kabar. hampir tidak ada bedanya perbuatan sorang muslim dibulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah dengan bulan-bulan lainnya.
2. Marah. seringkali orang yang dikuasai amarah akan memunculkan makian terhadap orang yang dimarahinya, bahkan jika amarahnya lebih besar lagi akan menimbulkan perkelahian yang berujung pembunuhan. oleh karena itulah Allah memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa dalam rangka mewujudkan ketakwaan dengan melatih jiwa untuk bersabar terhadap nafsu amarah dan nafsu syahwat.
Rasulullah shalallahualaihiwasalam bersabda dalam hadits qudsi :
يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي،
الصيام لي وأنا أجزي به رواه البخاري
"dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku". hadits riwayat albukhori. dan juga dalam hadits lainnya :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم متفق عليه
dari abu hurairoh radhiyaAllahuanhu berkata :
bersabda Rasulullah shalallahualaihiwasalam "apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia mengucapkan ucapan kotor dan jangan berteriak-teriak. jika ia dicaci oleh orang atau diajak berkelahi maka hendaknya ia berkata : aku sedang berpuasa."
riwayat bukhori dan muslim. dari 2 hadits tersebut diatas menunjukkan larangan untuk mengucapkan ucapan kotor dan marah ketika berpuasa, karena tujuan seorang muslim berpuasa adalah untuk mewujudkan ketakwaan (melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya) sebagaimana Allah subhanahuwataala berfirman :
" ياأيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
"Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian puasa(ramadhan) sebagaimana telah diawajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." surat albaqarah : 183.
sehingga amalan puasa dibulan ramadhan tersebut sebagai ujian atau latihan untuk membiasakan dirinya melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. 3. Perbuatan yang tidak berfaidah, yaitu perbuatan yang tidak ada manfaatnya dan hanya membuang-buang waktu. perbuatan seperti ini banyak dilakukan kaum muslimin di bulan ramadhan. contohnya menghabiskan waktu dengan jalan-jalan hingga menjelang waktu berbuka atau diistilahkan ngabuburit, nonton TV seharian penuh, bermain game dll. alangkah sangat disayangkan bulan yang penuh berkah dan pengampunan yang pahalanya berlipat-lipat bila seorang mengerjakan amalan shalih di bulan ini ternyata masih banyak kaum muslimin yang menyia-nyiakannya.
Padahal Rasulullah telah mengabarkan bahwa malaikat jibril telah mendoakan kejelekan bagi seorang yang mendapati bulan ramadhan tetapi dia tidak diampuni setelah selesai bulan tersebut karena dia telah menyia-nyiakannya tanpa mengisi waktunya dengan amal shalih.
Rasulullah shalallahualaihiwasalam bersabda : إِنَّ جِبْرِيلَ آتَانِي فَقَالَ : مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغَفَرْ لَهُ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ ، قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ : آمِينَ
"Sesungguhnya jibril telah mendatangiku lalu berkata : siapa yang mendapati bulan ramadhan lalu tidak diampuni baginya, maka akhirnya masuk neraka dan dijauhkan Allah dari surga. katakanlah : amin maka akupun mengucapkan amin." hadits riwayat ibnu hibban dan dishahihkan oleh albani didalam kitab shahihul jami'. dan juga hadits lainnya :
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
" Sungguh sangat terhina seorang yang mendapati bulan ramadhan kemudian bulan tersebut berlalu
sebelum diampuni dosa-dosanya". hadits riwayat tirmidzi dan dishahihkan oleh albani didalam kitab shahihul jami'. alangkah baiknya bila seorang yang berpuasa mengisi waktunya dengan amalan shalih seperti membaca Alqur'an, mempelajarinya, mentadabburinya, menghapalnya, bershadaqah, shalat, mengkaji pelajaran agama terlebih khusus lagi tentang puasa, memberi makan orang yang berbuka puasa dan amalan shalih lainnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahualaihiwasalam dan para sahabatnya serta generasi setelah mereka yang mengikutinya dengan kebaikan.
4. Sengaja berbuka puasa dengan alasan pekerjaan berat. padahal pekerjaan berat bukanlah uzur bagi seseorang untuk tidak berbuka puasa, kecuali apabila dengan pekerjaan beratnya bisa mengakibatkan sakit maka yang seperti ini para ulama membolehkannya. tentu uzur ini diterima bila dia berusaha lebih dahulu mencari pekerjaan yang lebih ringan yang ternyata setelah dia usahakan tidak juga dia dapati pekerjaan yang lebih ringan . dan juga termasuk uzur bila dia berusaha untuk tetap melanjutkan pekerjaan beratnya sampai dia dapatkan kepayahan yang membolehkan dia berbuka. sedangkan fenomena sekarang ini orang yang memiliki pekerjaan berat justru lebih dahulu berbuka sebelum dia merasakan kepayahan. hal ini jelas termasuk meremehkan kewajiban puasa. untuk lebih jelasnya lihat disini
5. Sibuk berbelanja untuk persiapan idul fitri di akhir-akhir bulan puasa. belanja suatu keperluan atau kebutuhan bukanlah perkara yang terlarang hanya saja pikiran yang terfokus kepada persiapan idul fitri telah melupakan perhatiannya pada keutamaan di akhir-akhir bulan ramadhan yang tepatnya pada 10 hari terakhir bulan ramadhan. dimana pada hari-hari tersebut terdapat 1 hari yang lebih utama dari seribu bulan. Rasulullah dan para sahabatnya sangat serius di hari-hari tersebut dengan mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana dalam hadits :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Nabi shalallahualaihiwasalam bila memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan mengencangkan sarung*, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim. dan juga hadits lain yang semisal :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahualaihiwasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya. Hadits riwayat muslim. *para ulama menafsirkan kata kiasan diatas dengan memperbanyak ibadah dan menjauhi berhubungan dengan wanita. bila kita melihat fenomena di negeri kita nampak sekali mereka sangat sibuk di akhir-akhir bulan ramadhan dengan belanja pakaian , makanan, perlengkapan dll. padahal bulan ramadhan adalah sebaik-baik bulan di banding bulan-bulan lainnya. mereka telah mengorbankan waktu-waktu yang paling utama dengan 1 hari yang tidak lebih utama dari hari-hari tersebut. sebagai penutup saya bawakan syair yang mahsyur dikalangan arab :
ومن لا يعرف الشرَّ من الخير يَقَعْ فيهِ عَرَفْتُ الشَّرَّ لا للشر ولكن لتوقِّيه
Aku tahu kejelekan bukanlah untuk berbuat kejelekan akan tetapi untuk menghindarinya dan siapa yang tidak mengetahui kejelekan dari kebaikan maka akan terjatuh ke dalamnya semoga saja apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi orang-orang yang lalai dengan keutamaan yang ada pada bulan ramadhan terlebih lagi bagi kaum muslimin secara umum yang sedang menunaikan ibadah puasa.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/abinya_mundzir/hindari-perkara-perkara-ini-ketika-berpuasa_55126e43a33311b256ba865d
1. Perkataaan jelek atau kotor yaitu setiap perkataan jelek yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. seperti mencela, mengghibah(menggunjing), memprovokasi, berdusta, ucapan jorok, ucapan-ucapan yang mengandung kesyirikan, kekufuran, bicara agama tanpa ilmu dll.
perkataan-perkataan seperti ini sudah dianggap suatu yang biasa bila kita melihat fenomena-fenomena yang ada di lingkungan kita baik di dalam pergaulan di sekitar rumah maupun yang tersaji dalam media cetak maupun elektronik seperti TV, Radio, majalah dan surat kabar. hampir tidak ada bedanya perbuatan sorang muslim dibulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah dengan bulan-bulan lainnya.
2. Marah. seringkali orang yang dikuasai amarah akan memunculkan makian terhadap orang yang dimarahinya, bahkan jika amarahnya lebih besar lagi akan menimbulkan perkelahian yang berujung pembunuhan. oleh karena itulah Allah memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa dalam rangka mewujudkan ketakwaan dengan melatih jiwa untuk bersabar terhadap nafsu amarah dan nafsu syahwat.
Rasulullah shalallahualaihiwasalam bersabda dalam hadits qudsi :
يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي،
الصيام لي وأنا أجزي به رواه البخاري
"dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku". hadits riwayat albukhori. dan juga dalam hadits lainnya :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم متفق عليه
dari abu hurairoh radhiyaAllahuanhu berkata :
bersabda Rasulullah shalallahualaihiwasalam "apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia mengucapkan ucapan kotor dan jangan berteriak-teriak. jika ia dicaci oleh orang atau diajak berkelahi maka hendaknya ia berkata : aku sedang berpuasa."
riwayat bukhori dan muslim. dari 2 hadits tersebut diatas menunjukkan larangan untuk mengucapkan ucapan kotor dan marah ketika berpuasa, karena tujuan seorang muslim berpuasa adalah untuk mewujudkan ketakwaan (melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya) sebagaimana Allah subhanahuwataala berfirman :
" ياأيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
"Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian puasa(ramadhan) sebagaimana telah diawajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." surat albaqarah : 183.
sehingga amalan puasa dibulan ramadhan tersebut sebagai ujian atau latihan untuk membiasakan dirinya melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. 3. Perbuatan yang tidak berfaidah, yaitu perbuatan yang tidak ada manfaatnya dan hanya membuang-buang waktu. perbuatan seperti ini banyak dilakukan kaum muslimin di bulan ramadhan. contohnya menghabiskan waktu dengan jalan-jalan hingga menjelang waktu berbuka atau diistilahkan ngabuburit, nonton TV seharian penuh, bermain game dll. alangkah sangat disayangkan bulan yang penuh berkah dan pengampunan yang pahalanya berlipat-lipat bila seorang mengerjakan amalan shalih di bulan ini ternyata masih banyak kaum muslimin yang menyia-nyiakannya.
Padahal Rasulullah telah mengabarkan bahwa malaikat jibril telah mendoakan kejelekan bagi seorang yang mendapati bulan ramadhan tetapi dia tidak diampuni setelah selesai bulan tersebut karena dia telah menyia-nyiakannya tanpa mengisi waktunya dengan amal shalih.
Rasulullah shalallahualaihiwasalam bersabda : إِنَّ جِبْرِيلَ آتَانِي فَقَالَ : مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغَفَرْ لَهُ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ ، قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ : آمِينَ
"Sesungguhnya jibril telah mendatangiku lalu berkata : siapa yang mendapati bulan ramadhan lalu tidak diampuni baginya, maka akhirnya masuk neraka dan dijauhkan Allah dari surga. katakanlah : amin maka akupun mengucapkan amin." hadits riwayat ibnu hibban dan dishahihkan oleh albani didalam kitab shahihul jami'. dan juga hadits lainnya :
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
" Sungguh sangat terhina seorang yang mendapati bulan ramadhan kemudian bulan tersebut berlalu
sebelum diampuni dosa-dosanya". hadits riwayat tirmidzi dan dishahihkan oleh albani didalam kitab shahihul jami'. alangkah baiknya bila seorang yang berpuasa mengisi waktunya dengan amalan shalih seperti membaca Alqur'an, mempelajarinya, mentadabburinya, menghapalnya, bershadaqah, shalat, mengkaji pelajaran agama terlebih khusus lagi tentang puasa, memberi makan orang yang berbuka puasa dan amalan shalih lainnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahualaihiwasalam dan para sahabatnya serta generasi setelah mereka yang mengikutinya dengan kebaikan.
4. Sengaja berbuka puasa dengan alasan pekerjaan berat. padahal pekerjaan berat bukanlah uzur bagi seseorang untuk tidak berbuka puasa, kecuali apabila dengan pekerjaan beratnya bisa mengakibatkan sakit maka yang seperti ini para ulama membolehkannya. tentu uzur ini diterima bila dia berusaha lebih dahulu mencari pekerjaan yang lebih ringan yang ternyata setelah dia usahakan tidak juga dia dapati pekerjaan yang lebih ringan . dan juga termasuk uzur bila dia berusaha untuk tetap melanjutkan pekerjaan beratnya sampai dia dapatkan kepayahan yang membolehkan dia berbuka. sedangkan fenomena sekarang ini orang yang memiliki pekerjaan berat justru lebih dahulu berbuka sebelum dia merasakan kepayahan. hal ini jelas termasuk meremehkan kewajiban puasa. untuk lebih jelasnya lihat disini
5. Sibuk berbelanja untuk persiapan idul fitri di akhir-akhir bulan puasa. belanja suatu keperluan atau kebutuhan bukanlah perkara yang terlarang hanya saja pikiran yang terfokus kepada persiapan idul fitri telah melupakan perhatiannya pada keutamaan di akhir-akhir bulan ramadhan yang tepatnya pada 10 hari terakhir bulan ramadhan. dimana pada hari-hari tersebut terdapat 1 hari yang lebih utama dari seribu bulan. Rasulullah dan para sahabatnya sangat serius di hari-hari tersebut dengan mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana dalam hadits :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Nabi shalallahualaihiwasalam bila memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan mengencangkan sarung*, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim. dan juga hadits lain yang semisal :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahualaihiwasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya. Hadits riwayat muslim. *para ulama menafsirkan kata kiasan diatas dengan memperbanyak ibadah dan menjauhi berhubungan dengan wanita. bila kita melihat fenomena di negeri kita nampak sekali mereka sangat sibuk di akhir-akhir bulan ramadhan dengan belanja pakaian , makanan, perlengkapan dll. padahal bulan ramadhan adalah sebaik-baik bulan di banding bulan-bulan lainnya. mereka telah mengorbankan waktu-waktu yang paling utama dengan 1 hari yang tidak lebih utama dari hari-hari tersebut. sebagai penutup saya bawakan syair yang mahsyur dikalangan arab :
ومن لا يعرف الشرَّ من الخير يَقَعْ فيهِ عَرَفْتُ الشَّرَّ لا للشر ولكن لتوقِّيه
Aku tahu kejelekan bukanlah untuk berbuat kejelekan akan tetapi untuk menghindarinya dan siapa yang tidak mengetahui kejelekan dari kebaikan maka akan terjatuh ke dalamnya semoga saja apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi orang-orang yang lalai dengan keutamaan yang ada pada bulan ramadhan terlebih lagi bagi kaum muslimin secara umum yang sedang menunaikan ibadah puasa.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/abinya_mundzir/hindari-perkara-perkara-ini-ketika-berpuasa_55126e43a33311b256ba865d
Hiindari 5 Hal Ini Ketika Puasa, Jika Tidak Ingin Puasa Anda Menjadi Sia-Sia - No, 5 Malah Sering Dilakukan Diindonesia!!
4/
5
Oleh
Anonim